Jumat, 22 Oktober 2010

SURAT LAMARAN KERJA

SURAT LAMARAN KERJA

Jakarta, 23 Oktober 2010
Hal : Lamaran Kerja
Lampiran : 1 (satu)

Kepada Yth.
Bapak / Ibu Pimpinan PT. GIM
Di
Jakarta


Dengan, hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama Lengkap : Adrian Gustiawan
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta / 03 Agustus 1992
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan Terakhir : SMK Perguruan Tinggi


Bersama ini saya bermaksud mengajukan lamaran pekerjaan pada perusahaan yang bapak / ibu pimpin.
Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini beberapa ijazah yang saya miliki :

1. Ijazah Terakhir
2. Sertifikat Komputer
3. Surat Pengalaman Kerja
4. Pas Fhoto 3 x 4 dua lembar

Demikian permohonan ini saya sampaikan, besar harapan saya semoga bapak / ibu senantiasa dapat mempertimbangkannya.
Atas segala perhatian bapak / ibu, saya haturkan terima kasih.

Hormat saya,




Adrian Gustiawan

Daftar Riwayat Hidup


DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Adrian Gustiawan
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 03 Agustus 1992
Jenis Kelamin : Laki – laki
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMK 42 JAKARTA


PEDIDIKAN FORMAL

- SDN 01 Ijazah Tahun 2005
- SMPN 105 Ijazah Tahun 2008
- SMK N 42 Ijazah Tahun 2011


PENGALAMAN KERJA / LAIN – LAIN

- PKL at Toseba Subur

KONTAK

- Telepon / Hp : 083897701453
- adrianlupph@ymail.com

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar – benarnya.


Hormat saya



Adrian Gustiawan

ANCAMAN PESAING

ANALISA SUATU PASAR

Pasar berubah karena adanya perubahan kebutuhan pembeli, teknologi baru, kekuatan sosial ekonomi, dan kegiatan persaingan. Perubahan-perubahan ini mnciptakan peluang dan ancaman baru bagi perusahaan untuk melayani pasar.

Menurut Cravens (2000), Analisa situasi pasar persaingan adalah langkah pertama dalam merancang strategi baru atau mengkaji strategi yang sudah ada. Analisa situasi ini dilakukan setelah strategi diimplikasikan untuk menentukan perubahan strategi yang diperlukan. Penilaian situasi biasanya pendefinisian dan penganalisaan pasar, dan analisa pesaing.

Sumber : Cravens, W.David, 2000, Pemasaran Strategis, Erlangga, Jakarta

a. Analisa Pasar

Pasar hendaknya ditentukan sehingga konsumen dan pesaing dapat dianalisis secara tepat. Menurut Kotler (2000), syarat adanya pasar adalah harus terdapat orang-orang dengan kebutuhan dan keinginan tertentu dan satu atau lebih produk yang dapat memuaskan kebutuhan ini. Selain itu, para pembeli juga mau dan mampu membeli produk yang memuaskan kebutuhan keinginan mereka.

Pasar produk merupakan produk khusus yang dapat memuaskan sejumlah kebutuhan dan keinginan manusia yang mau dan mampu membelinya (Cravens, 2000). Istilah produk menunjukkan produk fisik atau jasa pelayanan. Defenisi ini memadukan manusia atau organisasi dengan kebutuhan dan keinginan yang hampir sama terhadap suatu kategori produk yang dapat memuaskan keinginan tersebut.



b. Analisa persaingan

Persaingan antar merk dapat terjadi pada semua struktur pasar produk. Biasanya perusahaan tidak bersaing langsung dengan semua perusahaan dalam industri. Karenanya harus dilakukan identifikasi perusahaan mana yang merupakan pesaing utama.

Pengevaluasian strategi, kekuatan, kelemahan dan rencana para pesaing juga merupakan aspek kunci analisa situasi. Evaluasi ini penting untuk identifikasi pesaing yang sudah ada dan potensial. Hanya beberapa perusahaan dalam industrinya yang menyimpulkan para pesaing utama. Cravens (2000) menyatakan bahwa analisa pesaing meliputi pendefenisian arena persaingan, penganalisisan group strategis, pengambaran dan pengevaluasian tiap pesaing utama. Analisis tersebut harus menunjukan kekuatan dan kelemahan pesaing.



Analisis Lingkungan Eksternal Dan Internal

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threat). Perencanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan,kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT (Rangkuti, 2005:19).

Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT atau disebut juga dengan matriks TOWS. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis

Diagram matriks TOWS

sumber : Rangkuti (2005)


a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada, serta menghindari ancaman Analisis SWOT adalah penilaian terhadap hasil identifikasi situasi, untuk menentukan apakah suatu kondisi dikategorikan sebagai kekuatan, kelemahan, peluang atau ancaman (Tripomo, 2005:118).
Sumber : Tripomo, Tedjo, 2005, Manajemen Strategi, Rekayasa Sains, Bandung
a. Kekuatan (Strenghts) adalah situasi internal organisasi yang berupa kompetensi/kapabilitas/sumberdaya yang dimiliki organisasi, yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk menangani peluang dan ancaman.
b. Kelemahan (Weakness) adalah situasi internal organisasi dimana kopetensi/kapabilitas/sumberdaya organisasi sulit digunakan untuk menangani kesempatan dan ancaman.
c. Peluang (Opportunity) adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi menguntungkan.
d. Ancaman (Threat) adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi menimbulkan kesulitan.
Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Analisis SWOT memandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan (Rangkuti, 2005:19).
1. Analisa lingkungan eksternal
Analisa lingkungan eksternal berguna untuk merumuskan strategi memanfaatkan peluang yang ada dan meminimumkan ancaman potensial yang akan dihadapi suatu perusahaan. David (2000) membagi kekuatan eksternal kedalam lima kategori yaitu kesadaran ekonomi, kekuatan sosial (termasuk didalamnya budaya, demografi dan lingkungan). Kekuatan politik, kekuatan teknologi dan kekuatan pesaing.
Salah satu bentuk penelusuran lingkungan eksternal, dapat dilakukan dengan menggunakan matriks EFAS (Exsternal Factors Strategic Analisys Summary). Menurut David (1997), matriks EFAS digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal yang menyangkut persoalan ekonomi , sosial , budaya, demografi, lingkungan, politik, peraturan pemerintah, hukum, teknologi, persaingan di pasar industri dimana perusahaan berada.
2. Analisa Lingkungan Internal
Analisa terhadap lingkungan internal dapat menjadi landasan bagi perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan (Hunger dan Wheelen, 2000). Hal ini sangat berpengaruh terhadap strategi yang dijalankan perusahaan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Pearce dan Robinson (1997) bahwa analisa internal adalah pengertian mengenai pemikiran pencocokan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan dengan peluang dan ancaman yang ada di lingkungan.
Dalam penyusunan analisa lingkungan internal yag menyangkut kekuatan dan kelemahan organisasi, dapat ditempuh dengan mempergunakan matriks analisa lingkungan internal IFAS (Internal Factors Analisys Summary) untuk mengidentifikasi faktor strategi internal. Matriks IFAS digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan, data yang dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan misalnya aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran, sistem informasi, dan produksi (David, 1997).

Rabu, 20 Oktober 2010

Menurut Cohen, negosiasi adalah usaha untuk memperoleh perkenan lawan dengan menggunakan kekuatan dan informasi dalam batasan waktu. Dengan demikian variabel penting dalam negosiasi adalah kekuatan, informasi dan waktu. Kekuatan dapat diperoleh dari keunggulan bersaing, legalitas, kemampuan mengambil resiko, komitmen, keahlian, pengetahuan, pengorbanan, identifikasi, moral, ketekunan, kemampuan persuasi, sikap dan pengalaman masa lalu. Informasi merupakan jantung persoalan, karena membuka pintu ke kubah yang disebut sukses. Waktu merupakan variabel yang penting dalam negosiasi, karena biasanya pembicaraan dan penyelesaian negosiasi, terjadi pada saat menjelang akhir batas waktu.

Hasil negosiasi ada empat kemungkinan, yaitu kalah-kalah, kalah-menang, menang-kalah dan menang-menang. Negosiasi yang berumur panjang adalah negosiasi yang menang-menang. Kadangkala kita harus belajar dari hal-hal yang sepele. Pengalaman pribadi saya dari hal yang kecil, tetapi merupakan hal yang esensi. Ketika saya membeli lampu, karena salah satu lampu di kamar tamu saya mati. Saya menginginkan lampu yang kuat dan selama ini saya membeli lampu Philip. Dari pengalaman, saudara kita Tionghoa, lebih pandai dalam bernegosiasi daripada saudara kita Jawa. Pada saat saya datang ke toko milik orang Jawa, saya bertanya ”Apa ada lampu Philip?”. Spontan ia menjawab singkat ”Tidak ada”. Kemudian saya pergi menuju toko milik saudara kita Tionghoa dan saya dilayani pemiliknya, pertanyaan yang sama saya lontarkan ”Apa ada lampu Philip?”. Dia menjawab ”Tidak ada dik, tetapi ini ada lampu mereknya Sanex, memang tidak sebaik Philip, tetapi kalau dalam satu minggu lampu ini putus dan bungkusnya masih ada, akan saya ganti baru dan kalau Philip tidak bisa saya ganti”. Itulah jawaban seorang negosiator yang efektif. Akhirnya saya membeli lampu itu. Sesungguhnya esensinya lampu yang saya beli bukan lampu Philip, tetapi lampu yang tahan lama.

Demikian pula ketika saya di tempat Mertua, disuruh untuk membeli Aqua galonan. Saya oleh Mertua saya diberikan galon yang mereknya Aguaria. Saya datang ke toko milik orang Jawa dan bertanya ”Apakah ada Aqua?”. ”Ada dik” jawab paenjaga toko itu. ”Tetapi galon saya Aguaria” saya melanjutkan. ”Oh tidak bisa dik” jawab penjaga toko itu. Saya teringat pengalaman saya ketika membeli lampu. Saya langsung menuju toko milik saudara Tionghoa, barangkali dapat memecahkan masalah saya. Sesampainya di toko milik saudara Tionghoa, saya bertanya ”Apa ada Aqua, tetapi galon saya Aguaria ?”. Dia terdiam sejenak, kemudiam menjawab ”Bisa dik”. ”Tetapi bagaimana caranya?” saya bertanya. “Galon yang berisi Aqua ini saya buka, kemudian dengan torong saya pindahkan ke galon adik” jawab dia, menakjubkan. Itulah sesungguhnya yang dinamakan negosiasi efektif, yaitu usaha untuk mengetahui apa yang dikehendaki lawan negosiasi, kemudian menunjukkan jalan untuk mencapainya, dibalik itu saudara kita Tionghoa mendapatkan apa yang dikehendakinya, yaitu dagangannya laku.

“Sungguhnya pada zaman sebelum kamu sekalian ada seorang laki-laki yang telah didatangi oleh seorang malaikat untuk mencabut nyawanya. Lalu dia ditanya : Apakah engkau tahu amal kebaikan? Dia menjawab : Aku tidak tahu. Lalu dikatakan kepadanya : Lihatlah! Dia menjawab : Aku sama sekali tidak mengetahui, hanya aku pernah bertransaksi jual-beli dengan banyak manusia di dunia dan aku memudahkan transaksi tersebut. Aku bersikap baik kepada orang kaya dan aku memudahkan orang yang dalam keadaan kesulitan. Setelah itu Allah memasukkan dia ke dalam surga” sabda Rasulullah saw.
L
akukan persiapan sejak awal Anda mencari pekerjaan. Jangan menunggu hingga saat wawancara atau saat Anda sudah ditawarkan posisinya, baru memikirkan gajinya. Terkadang pertanyaan tentang gaji sudah ada sejak telepon pertama atau bahkan pada saat mengirimkan surat lamaran. Hati-hati dengan permainan ini, jangan sampai Anda memasukkan harga terlalu tinggi sehingga tidak mendapatkan kesempatan selanjutnya, atau meminta harga yang terlalu rendah padahal Anda berhak mendapatkan lebih sejak awal.
Lakukan riset perbandingan gaji

Dapatkan perkiraan kompensasi untuk seseorang dengan kemampuan, kualifikasi, pengalaman, tahun bekerja, fokus industri, dan lokasi yang sama dengan Anda.
Bagaimana mendapatkannya?

Dengan sumber yang sangat banyak di internet, di perpustakaan, dan melalui teman-teman, Anda jangan hanya mempercayai satu sumber informasi untuk mendapatkan perbandingan data gaji. Memang Anda tidak akan mendapatkan angka yang persis untuk data gaji, tetapi setidaknya Anda mendapatkan gambaran sebelum bernegosiasi, berapa harga pasar yang adil.

Banyak situs web tentang karir yang dapat membantu Anda mendapatkan data ini. Situs web lowongan juga sering kali menampilkan gaji yang ditawarkan. Bila bertemu teman dalam acara-acara networking, sempatkan juga untuk mendapatkan data tersebut. Tentu saja Anda tidak langsung menanyakan berapa gaji teman Anda tersebut, tetapi Anda dapat menanyakan hal-hal seperti,“Berapa ya kira-kira gaji seseorang dengan pengalaman yang sama dengan saya di perusahaan Anda? “Berapa kira-kira pendapatan seorang dengan kinerja terbaik?”

Agar dapat menegosiasikan kompensasi Anda dengan efektif, pertama-tama Anda harus memahami apa yang penting bagi Anda, dan apa yang dicari dalam posisi tersebut. Jadikanlah apa yang dapat Anda berikan kepada perusahaan sebagai dasarnegosiasi Anda.

“Bagaimana perusahaan Anda menentukan gaji?”

“Bagaimana perusahaan Anda menghargai seorang programmer Java dengan pengalaman lima tahun?”

“Saya sudah terlalu lama berada di sebuah perusahaan yang sama, jadi tidak mengetahui perkembangan gaji. Bolehkah Anda

cerita sedikit informasi umum tentang perusahaan Anda?

Pastikan Anda berbicara dengan teman Anda yang bekerja pada perusahaan besar. Kebanyakan organisasi besar mempunyai batasan gaji yang tetap berdasarkan tingkatan pekerjaan.

Dengan mendapatkan data dari berbagai sumber maka Anda tidak “blank” ketika tiba saatnya bernegosiasi.
Menyusun target gaji

Ketika akan membuat target gaji, jangan lupa tentang bonus dan benefit jangka panjang yang akan hilang karena Anda meninggalkan pekerjaan Anda saat ini. Contohnya: bonus akhir tahun, komisi penjualan yang dibayarkan per tahun, Stock option apabila ada, dan tunjangan pensiun. Setelah menganalisa semua temuan di atas, buatlah target kompensasi Anda dalam tiga kategori:
1. Angka “Realitas”:

angka terendah yang akan Anda terima, jumlah yang mencukupi untuk membayar tagihan-tagihan dan membuat Anda nyaman bekerja dan memiliki tabungan jangka panjang.
2. Angka “Nyaman” :

jumlah yang akan Anda terima dan merasa bahwa Anda telah dihargai cukup, angka yang masuk akal.
3. Angka “Impian” :

gaji ideal atau tingkat kompensasi seorang dengan kinerja terbaik (top performer) dalam posisi yang Anda incar tersebut.
Supply and demand

negosiasi-adalowongan.comHukum persediaan dan permintaan (supply and demand) juga berlaku dalam negosiasi gaji. Apabila keahlian Anda sangat sulit dicari, maka permintaan lebih besar dari persediaan sehingga Anda mempunyai kekuatan besar dalam negosiasi. Demikian pula sebaliknya, apabila kandidat dengan keahlian seperti Anda berlimpah, maka akan sulit bagi Anda untuk menawar.

Simpanlah pembicaraan tentang gaji hingga seakhir mungkin.

Saran terakhir adalah, simpanlah pertanyaan tentang gaji ini pada tahapan seakhir mungkin. Karena apabila di awal sudah tidak cocok dengan gaji maka Anda kehilangan kesempatan untuk dipertimbangkan.

Bila perusahaan memaksa dengan mengharuskan mencantumkan gaji yang diharapkan (expected salary), maka yang bisa dilakukan adalah, setidaknya jangan mencantumkan gaji harapan di surat lamaran. Apabila perekrut tidak menemukan bagian gaji di surat lamaran Anda, setidaknya dia telah membaca surat lamaran dan kemudian mencari di CV. Itu berarti setidaknya dia telah membaca CV Anda sebelum membaca mengenai gaji.
Lima Jurus Jitu Negosiasi Bisnis

1. Pisahkan pokok masalah yang dinegosiasikan dengan lawan. Jangan sampai masalah pribadi menghambat proses negosiasi yang sedang berjalan. Tak heran perusahaan-perusahaan besar biasanya mempunyai tim negosiasi yang terdiri dari beberapa orang dengan keahlian berlapis-lapis. Dengan begitu, tidak akan pernah terjadi konflik pribadi dengan proses negosiasi.


2. Selalu mengacu pada tujuan utama negosiasi. Apa hasil akhir yang kita inginkan dalam negosiasi ini? Bukan masalah menang atau kalah, apalagi sampai menjatuhkan lawan. So, tetap berkepala dingin dan jangan pernah terpancing dengan emosi atau ego mau menang sendiri.


3. Berikan alternatif win-win solution pada lawan. Selalu fleksibel selama negosiasi agar terhindar dari jalan buntu. Persiapkan beberapa solusi alternatif yang diprediksi bisa menciptakan kondisi saling menguntungkan bagi lawan.


4. Selesaikan proses negosiasi dengan cepat dan tidak bertele-tele. Hindari faktor-faktor yang bisa melelahkan lawan seperti proses negosiasi yang terlalu lama, tempat negosiasi yang tidak kondusif, dll. Karena faktor-faktor tersebut cenderung membuat lawan jadi emosional dan berbalik menekan kita.


5. Riset, riset dan riset. Hal terpenting dalam negosiasi sering berkaitan dengan etika dan budaya. Negosiator ulung selalu melakukan riset untuk mengetahui karakter lawannya. Apa latar belakangnya, kebiasaan, hobi, kesukaan, dll. Terbukti bahwa kebanyakan kontrak besar bisnis dimenangkan bukan di meja rapat, tapi di lapangan golf, kapal pesiar atau restoran.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN NEGOSIASI

Salah satu hal yang penting dalam bisnis adalah negosiasi. Bagaimana kita mendapatkan apa yang kita mau dengan seminim mungkin pengorbanan yang kita berikan. Negosiasi bisa juga diartikan tawar menawar. Ini ada sedikit tips yang selalu saya pergunakan saat negosiasi. Hasilnya, alhamdulillah saya mampu mendapatkan banyak hal yang saya mau. Tapi karena prinsip saya selalu win win solution jadi saya gak terlalu menekan angka pengeluaran. Bagi saya yang penting dua-duanya senang :)

Dan saya harap setelah anda mengetahui jurus negosiasi ini, saya harap anda melakukannya untuk hal-hal yang baik. Saya akan sangat sedih jika kemampuan ini anda pergunakan untuk menipu orang lain.

Inilah jurus2 negosiasi ala Lutvi Avandi. Saya mendapatkannya dari berbagai buku dan seminar marketing. Dan ini beberapa yang sering saya pakai:

1. You are my King

Ada satu kebutuhan pokok semua orang. Mereka ingin dihormati, dan diorangkan. Mereka haus akan pujian dan kebanggaan. Semiskin apapun mereka, mereka ingin diperlakukan bak raja. Maka, jurus pertama untuk negosiasi dengan siapapun bahkan dengan tukang becak adalah, You are my King.

Hormati dia, berikan respek anda secara tulus padanya. Kata-kata seperti, “Wah, anda rajin sekali ya?” atau “Halo Bos, makin sukses aja nih kelihatannya”. Atau bisa juga,”Wah bapak ini layak jadi suami teladan, walaupun narik becak, tapi tetap semangat”. Tapi ingat, anda harus lihat situasi. Cari yang benar2 keunggulannya. Jangan kelemahannya yang kemudian dibalik jadi pujian, itu justru akan dianggap penghinaan.

Misalnya ada orang bajunya kotor, jangan dibilang, “Wah baju anda keren sekali, habis nyuci dimana tuh?” Jadi tetap lihat situasi dan kondisi. Cari apapun yang bisa dipuji

2. You are the Winner

Aturan kedua, semua orang selalu ingin menang. Bahkan seorang pemenangpun masih mencari orang2 yang lebih hebat darinya untuk dikalahkan. Semua orang ingin jadi nomor 1. Maka, saat anda bernegosiasi dengan seseorang jadikan diri anda selalu kalah :) Dahulukan kepentingannya.

Saat anda sudah memberi rasa menang sendirinya makanan lezat hingga dia kekenyangan, tak perlu basa basi anda sudah mendapatkan apa yang anda inginkan bahkan tanpa anda minta.. :)

3. Hindari Perdebatan

Ini ada kaitan dengan hukum sebelumnya. Jangan pernah berdebat walaupun anda benar-benar dalam posisi benar. Apalagi jika sama-sama meragukan.. hehehe.. Perdebatan hanya akan menambah musuh walaupun anda berhasil memenangkan pertempuran. Ingat hukum kedua, semua orang ingin “merasa” menang.

Biasanya saya menghindari perdebatan dengan mengatakan ini,”Mungkin anda benar walaupun menurut saya ini dan itu. ya, mungkin saya yang salah”.

Anehnya biasanya setelah ngomong gitu mereka malah setuju pendapat saya. hehehe.. Cuma seringkali mereka masih tetap teguh pada pendapatnya, tapi setidaknya perdebatan bisa dihentikan :)

4. Beri hadiah

Woww.. ini adalah senjata mematikan saat negosiasi. Hanya orang2 yang punya pendirian kokoh yang mampu menahan serangan ini. Tapi biasanya ketika 3 langkah diatas sudah anda jalankan, akan sangat sulit bagi mereka untuk menolak hadiah.. :)

Sebenarnya ada beberapa jurus lagi, tapi saya lupa. hehehe… Apalagi biasanya cuma 4 itu aja yang saya kerjakan. :)
ASPEK-ASPEK NEGOSIASI DAN TRANSAKSI AGRIBISNIS
Oleh ;
Adrizal Noer, S.H.,M.M.

I. PENDAHULUAN

Selama krisis ekonomi yang berawal pada pertengahan tahun 1997,
sektor agribisnis secara nyata telah mampu menjadi stabilizer
perekonomian di Indonesia. Hal ini terbukti masih tetapnya usaha-
usaha agribisnis berproduksi, terutama usaha menengah dan usaha
kecil. Meskipun demikian, pengembangan usaha kecil juga mengalami
berbagai permasalahan seperti : [1] kesulitan mendapatkan modal yang
cukup, [2] kekurangan pengetahan di bidang agribisnis, [3] kelemahan
dalam pengelolaan atau manajemen usaha, [4] kekurangan dalam
perencanaan usaha, [5] kekurangan dalam pengalaman berusaha, [6]
kekurangan pengetahuaan dan ketrampilan teknis bidang usaha yang
dilakukan. Dengan kata lain, titik berat persoalan usaha kecil
adalah sedikitnya pengusaha kecil yang memiliki jiwa wirausaha.

Kewirausahaan adalah jiwa, sehingga kurang tepat jika dikatakan
pengembangan kewirausahaan agribisnis dan usaha kecil. Kewirausahaan
adalah kemampuan dalam melihat atau menilai kesempatan di peluang
bisnis serta kemampuan mengoptimalkan sumberdaya dan mengambil
tindakan yang beresiko tinggi. Mungkin lebih tepat apabila dikatakan
pengembangan agribisnis usaha kecil.

Selama ini prospek bisnis ke depan, yang berkaitan dengan
kontrak/transaksi, cenderung memerlukan kemitraan dalam kaitannya
antara perusahaan besar dengan perusahaan kecil. Kemitraan ini tidak
hanya di budidaya, tetapi juga di bagian pembibitan dan pengolahan.
Kegiatan hulu sampai dengan kegiatan hilir ini dapat saling
dimanfaatkan.

Bagi agribisnis baik petani, maupun pengusaha kecil dalam
menjalankan usahanya, mempunyai karakteristik, berupa harga dan
pasar hasil petani tidak dapat dipengaruhi oleh produser secara
sendiri-sendiri tapi harus dihadapi oleh agribisnis secara
keseluruhan. Untuk mendpatkan kesepakatan bersama ini tidak mudah
tapi kelompok sekaligus bisa mempengaruhi harga dan pasar, sehingga
semua produser baik yang masuk kelompok atau tidak akan merasakan
hasilnya. Kemudian akan banyak para produser untuk menanamkan
produknya lebih luas dan produser yang tadinya tidak menanam produk
tersebut akan tertarik pula untuk menanam produk yang sama, sehingga
pada akhirnya persediaan produk berlebih serta harga dan pasar akan
turun.


II. NEGOSIASI

Negosiasi adalah pertemuan antara dua orang atau kubu yang masing-
masing berada di posisi yang sesuai dengan kepentingan masing-masing
dan berakhir untuk mendapatkan kepuasaan yang diharapkan. Kedua
pihak setelah berada dalam posisi yang berlawanan diteruskan dengan
duduk bersama menuju kesatu arah guna menyelesaikan hasil negosiasi.
Dengan demikian negosiasi adalah metode untuk mencapai perjanjian
yang dapat memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan dengan
elemen-lemen kerjasama dan kompetisi.

Oleh karena negosiasi adalah metode maka hal ini dapat didekati
dengan sistematis menurut langkah-langkah tertentu. Kerjasama dan
kompetisi dalam bisnis adalah hal yang harus dijaga oleh semua
pihak, karena permasalahannya terletak pada kemamampuan seseorang
bisnis untuk menggunakan elemen kerjasama dan kompetisi tersebut.

Tiga perkiraan kondisi yang akan menentukan apakah negosiasi
dibutuhkan atau tidak, yaitu :
1) Adanya konflik kepentingan,
Misalnya bila satu pihak menginginkan harga lebih tinggi dan pihak
lain menghendaki harga lebih rendah, dan lain sebagainya
2) Masih adanya berbagai cara pemuasan kepentingan kedua belah
pihak,
Misalnya bila harga belum ditetapkan secara pasti di mana masih ada
kemungkinan harga untuk dinegosiasikan
3) Adanya peluang untuk kompromi,
Misal, tercapainya kesepakatan harga yang jelas bagi semua pihak
diantara batas minimum bagi penjual atau batas maksimum bagi pembeli.

Maka dari itu maka prasyarat yang diperlukan untuk melakukan
negosiasi : [1] ada isu yang jelas dari pihak-pihak berkepentingan
dan yang perlu dinegosiasikan, [2] ada kemauan untuk mengambil dan
memberi, [3] ada kepercayaan satu sama lain, [4] setiap pelaku
negosiasi mempunyai wewenang yang cukup untuk mengikat.

Tahap awal proses negosiasi adalah
? Menentukan kondisi para pelaku negosiasi, misalnya [a] para
pelaku kenal dan saling menyegani satu sama lain serta pernah
bertemu dalam suatu negosiasi, dan merasa puas, [b] para pelaku
tidak kenal satu sama lain dan tidak kenal pribadi masing-masing
? Menentukan taktik-taktik pembukaan yang sesuai dengan
kondisi para pelaku dan situasi usaha yang dimiliki, misalnya pada
kondisi [a] , taktik yang dilakukan dengan memberikan prakarsa
positif, maka kalimat pembuka yang digunakan adalah " Bagaimana
hasil yang telah kita negosiasikan tempo hari, atau bisa dengan
kalimat lainnya". Sedangkan pada kondisi [b], taktik yang dilakukan
berupa keras dan positif, maka kalimat pembukanya adalah "Bagaimana
pertandingan sepak bola yang bisa berlangsung dengan bamyak sekali
penontonnya… tunggu jawaban pihak lawan".
? Memilih kiat permainan negosiasi yang tepat dengan kondisi
pembicaraan yang sedang dilakukan dalam negosiasi sangat tergantung
dengan kepekaan tim, terutama ketua tim. Contoh kiat permainan :
bertanya mengapa…bagaimana…., pura-pura, ya.. sanggup, kurang
wewenang, bagaimana, jika….. dan sebagainya.

Setelah semua hal diatas dilakukan maka tahap akhir dari negosiasi
adalah penyusunan kontrak kerja.

III. TRANSAKSI

Transaksi atau yang biasa disebut kontrak, ditujukan untuk
memberikan pemahaman mengenai kesepakatan komersial diantara pihak-
pihak yang melakukan perdagangan/ negosiasi kontrak domestik. Dimana
dalam kontrak tersebut kita harus mempertimbangkan kontrol mutu,
kesesuaian dengan peraturan pemerintah, perlindungan hak milik
intelektual, dan penyelesaian sengketa.

Dalam pengertian yang luas, kontrak adalah kesepakatan yang
mendefinisikan hubungan antara dua pihak atau lebih. Kontrak ini
bisa bersifat lisan atau tertulis. Persyaratan kontrak tertulis bisa
berupa memo, sertifikat, atau kuitansi.

Pihak - Pihak yang Bertransaksi

Transaksi jual beli terjadi antara dua pihak, yaitu penjual dan
pembeli. Terkadang dalam transaksi ini masing-masing pihak terdiri
dari beberapa individu yang bergabung untuk membeli atau menjual
barang. Oleh karena itu, dalam transaksi bukan hanya melibatkan
masing-masing pihak sebagai keseluruhan, tetapi jjuga kepentingan
pihak-pihak individual yang bergabung dan kemudian melebur menjadi
satu kepentingan tunggal dalam kontrak. Dengan demikian, untuk
tujuan kontrak, terdapat seorang penjual dan seorang pembeli.

Pembeli sebagai pihak konsumen, mengkonsumsi barang atau jasa
sebagai imbalan atas kompensasi yang diberikan kepada penjual. Hal
ini sesuai dengan tujuannya yaitu untuk memperoleh kualitas yang
sebaik-baiknya dan kuantitas sebanyak-banyaknya dengan biaya sekecil-
kecilnya.

Penjual adalah individu atau badan usaha yang meletakkan barang atau
jasa dalam rantai konsumsi dan sebagai imbalannya menerima
kompensasi. Tujuan penjual adalah untuk mendapatkan harga terbaik
dengan tetap mempertahankan biaya produksi dan distribusi tetap
minimal. Untuk memperoleh keuntungan, seorang penjual harus memahami
pasar barang atau jasa yang ditawarkan, tetapi faktor pasokan dan
permintaan jjuga sangat menentukan.

Selain itu seorang penjual harus juga bisa mempromosikan kualitas
dan kelebihan barang dan jasa untuk menentukan harga sesuai dengan
yang diinginkan. Misalnya dengan mengurangkan, paling tidak sebagian
biaya pengiriman agar transaksi yang anda tawarkan menarik. Hal ini
akan menguntungkan anda, karena akan memperoleh pengakuan –yang
melempangkan jalan meningkatnya goodwill dan penjualan.-, jika anda
mampu menawarkan pelayanan pelanggan bermutu tinggi.

Jika anda ingin melakukkan suatu kontrak atas negosiasi yang telah
terjadi, maka harus memperhatikan empat isu dasar dalam kontrak
yaitu, [a] deskripsi barang dalam hal jenis, kualitas, kuantitas,
[b] waktu pengirman, [c] harga, [d] waktu dan cara pembayaran.
Untuk sebuah penjualan yang benilai kecil dan satu kali, sebuah
faktur atau kontrak sederhana sudah cukup memadai. Dan ini memang
merupakan bentuk hubungan komersial yang paling umum. Pembeli
membuat atau menawarkan satu atau lebih produk dan berhubungan
dengan sejumlah pembeli. Pembeli tidak memiliki hak eksklusif untuk
membeli produk-produk tersebut. Untuk kontrak bisnis yang melibatkan
banyak pihak atau sifatnya berkelanjutan, kontrak tertulis resmi
lebih memadai untuk mendefinsikan hak, tanggung jawab, dan kewajiban
semua pihak.

Dalam hal ini kami akan memberikan contoh kontrak yang sederhana ;

1. PENAWARAN PENJUALAN BARANG (BAGIAN DEPAN)
[[Kop surat perusahaan penjual]
[Tanggal ]
[Nama perusahaan pembeli]
[Alamat pembeli]
[Sebutkan nama barang yang akan dijual]
Yth. Bapak/ Ibu

Terima kasih kami ucapkan atas komentar anda mengenai pembelanjaan
dari [sebutkan nama barang]. Kami akan memberikan harga kompetitif,
yaitu [mata uang dan jumlahnya]. Dengan jumlah minimum pesanan
[jumlah dan unitnya]
Perlu diperhatikan bahwa penerimaan kami terhadap pesanan anda akan
menjadi persoalan pokok terhadap suatu kondisi akhir pada sebalik
surat ini. Juga pesanan anda tidak menjadi sebuah ikatan kontrak
antara kita. Setelah kami menentukan pesanan anda, kami akan
mengkonfirmasikan dalam penulisan penerimaan kami, pada waktu kami
akan melakukan sebuah ikatan dengan anda.

Kami akan mengantarkan barang-barang pesanan anda ke alamat anda
seperti yang tertulis, kecuali anda menyebutkan alamat yang berbeda
pada pesanan anda. Pengiriman paling lambat [jumlah] hari dari tanda
terima pesanan anda, kecuali kami akan menkonfirmasikan sebaliknya
pada anda. Bentuk pengiriman seperti yang disebutkan [jelaskan].

Jika kami tidak menerima sebuah pesanan dari anda pada
[ tanggal], pesanan ini akan ditarik kembali. Kami akan mencari
informasi dari anda.

SURAT PENAWARAN (SISI BALIK SURAT)
KONDISI BARANG YANG DITAWARKAN
1. Kondisi perubahan
2. Waktu pengiriman yang disepakati (tanggal)
3. Harga jual
4. Tidak ada jaminan
5. Barang yang cacat
6. Pemberitahuan dari kerusakan, kekurangan , atau kehilangan
jumlah barang
7. Surat ijin dan bahan baku
2. MEMORANDUM JUAL BELI

[Kepala surat penjual]
[Tanggal]
[Nama Perusahaan pembeli]
[Alamat pembeli]

Kami mengkonfirmasikan barang pesanan yang diterima pada [tanggal ]
terhadap barang-barang, yaitu ;
[Daftar barang, mencakup kuantitas, jenis, model, warna, dan lain-
lain yang mengidentifikasi karakteristik. Jika barang memiliki harga
yang berbeda-beda, cantumkan harganya perjenis barang dan jumlah
harga keseluruhan barang yang dipesan]

Persyaratan dari pesanan barang sebagai berikut :
Tanggal pengiriman ; pada saat atau sebelum
Harga : Total [jumlahnya]
Pembayaran
Penerimaan bersih dari : [nama barang/nomor faktur] [mata
uang/jumlahnya]

Kebijakan pengembalian :
Jika barang yang ada tidak sesuai dengan keinginan anda, barang
tersebut boleh ditukarkan pada kami, paling lambat 10 hari kerja
dari penerimaan barang untuk pengembalian uang secara penuh.
Tanda tangan anda dibawah ini akan menjadi sebuah ikatan kontrak
antara kita

[Nama perusahaan penjual]
oleh
[Tanda tangan]
[Nama dan jabatan penanda tangan]
[Alamat perusahaan]

Penerima
[Nama perusahaan pembeli]
oleh
[Tanda tangan]
[Nama dan jabatan penanda tangan]
Tanggal




DIREKTORAT PENGEMBANGAN USAHA
DIREKTORAT JENDERAL BINA PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN
DEPARTEMEN PERTANIAN